Selasa, 25 Maret 2014

Sembilan Sembilan Kosong


#Antologi990 sudah terbit dan beredar di toko buku lhooo :D

Judul: Sembilan Sembilan Kosong (teka-teki untuk cinta)
Penulis : Rayya Tasanee dkk
Penerbit : de TEENS (DIVA Press)
ISBN: 978-602-7968-40-0
Cetakan I : Februari 2014
Ukuran : 13 x 19 cm
Tebal : 276 hlm
Harga : Rp 40.000,00

Buku #Antologi990 berisi 13 cerpen dari para juara #LombaCerpenDuetUnsa dengan satu benang merah, yaitu “Cara Indah Tuhan Menghadirkan Cinta”.

Daftar Isi:
1.       Sembilan Sembilan Kosong – Rayya Tasanee & Tarom Ahmad
2.       A-ha! – Uni Dzalika & Chicko Handoyo
3.       Blossom in January – Artie Ahmad & Ken Hanggara
4.       Cerita Dalam Mata – Adi Nugroho & Yetik Afriana
5.       Firasatku – Sayfullan dan Risma
6.       Kyle Land – Evi Sudarwanto & Aleh Putra Agung
7.       Lluvia – Isna Romadhoni Putri & M. Arif Rizaldy
8.       Mr. Jones dan Princess Kos-kosan – Ratna Shun Yzc & Justang
9.       Rendezvous – Wirasatriaji & Iruka
10.   Surat dari Sani – Damu Kira & Imam Nurdihanto
11.   Tiga – Paramitha SBU & Hendrawan Laksono
12.   Two Cups of a Story – Shi dan aR
13.   Cinta Dua Titik – Endik Koeswoyo dan Putri Nur Anggraini



Mari kita intip apa saja yang tertuang di dalam #Antologi990 ...  ;)

Aku tidak tahu apakah perbedaan yang membatasi arti dari patah hati dan sakit hati. Keduanya pernah kurasakan dalam waktu yang bersamaan. Ataukah mungkin kedua hal itu adalah satu? Sama? (“Sembilan Sembilan Kosong”, hlm. 6)

Kita tak perlu terburu-buru. Akan ada waktu yang tepat untuk bertemu. Namun jika ingin cepat menemuiku. Tunggulah sampai jarum jam tersenyum sempurna. (“A-ha!”, hlm. 39)

Aku mulai mengerti alasan tentang sesuatu yang orang sebut dengan takdir. Ternyata, bentuk takdir itu sederhana dan selalu berubah-ubah. (“Blossom in January”, hlm. 60)

Tentang mata kesepian. Tentang hangat dan sakit yang muncul tanpa pernah bisa ditentang. Tentang Mika dan hidupnya. Dan hatinya. (“Cerita Dalam Mata”, hlm. 83)

Berkali-kali aku mengutuk diriku, tentang nasib yang membawaku menjalani kehidupan di dua dimensi ini, mimpi dan kenyataan. (“Firasatku”, hlm. 96)
Bagiku setiap keheningan merupakan titik terang kesadaran. Ya, hanya dengan keheningan aku bisa merasakan segalanya. Ah, lebih tepatnya merasakan segala kemunafikan yang tercipta dari hidup ini. (“Kyle Land”, hlm. 116)

Hujan tak seburuk yang kau kira. Suatu saat nanti, kau akan mengerti apa yang kumaksud. (“Lluvia, hlm. 151)

Badrun kelimpungan untuk dua hal. Pertama, baru kali ini dia dipandangi oleh cewek cantik sedemikian hebohnya. Kedua, dia penasaran kenapa cewek-cewek itu menaruh hormat padanya. Apa maksudnya? Apa ada yang salah dengan dirinya? (“Mr. Jones dan Princess Kos-kosan”, hlm. 160)

Pertemuan, Riva merasa itu adalah kata kunci yang tepat. Itu adalah titik awal, titik alfa ketika ia bisa menikmati senyum Deta dengan bebas. (“Rendezvous”, hlm. 191)

Saat lembayung senja itu muncul, apakah sangat indah? Aku akan senang jika kau memaafkanku atas janji yang kulanggar bulan lalu dan berkenan menemuiku di tempat yang kau bilang istimewa itu. (“Surat dari Sani”, hlm. 206)

Sekarang aku tersudut. Dilema terbesarku saat ini adalah mengaku. Entah orang akan menganggapku apa. (“Tiga”, hlm. 231)

Apa rasa paling manis di seluruh dunia? Orang akan sepakat menjawab: jatuh cinta. Aku pun demikian. Tapi seperti kata Ayah, kita terlalu mendamba rasa manis. Jatuh cinta, ternyata juga ada rasa pahit. Bahkan lebih pahit dari seluruh kopi pahit yang pernah aku minum. (“Two Cups of a Story”, hlm. 237)

Biarkan orang berkata apa. Toh, kita bahagia dengan semua ini, kan? Egy selalu mengatakan kalimat ini. Kami akan membuktikan kalau cinta dalam perbedaan tak selamanya bersifat sengsara. (“Cinta Dua Titik”, hlm. 265)

***
Ingat pepatah lama, guys. Don’t judge a book by its cover. Semua cerpen di #Antologi990 ini menarik untuk dibaca. Bukan sekadar menghadirkan kisah cinta remaja yang klise. Bahkan mungkin, ada kisah di antara cerpen-cerpen unik di #Antologi990 yang pernah terjadi pada kalian. Ehemmm :D

Beli bukunya, rasakan makna cinta di dalamnya!
(^o^’)/